SETAPAK RAMADHAN
![]() |
Kampung Ramadhan Jogokaryan |
Alhamdulillah, acara jualan ramadhan
selesai. jangan ditanya seberapa banyak hikmah dan manfaat yang bisa aku
dapat. Salah satunya aku suka memperhatikan sitiap orang yang datang ke pasar
sore dikampung ramadhan itu. Ada yang jalan – jalan sambil narsis. Keliatan
dari dandannya yang super heboh, cara jalannya yang,,, aduh aku ga enak
nyebutnya - kemayu. Lenggak lenggok kayak dichatwalk. Narsis juga terbagi –bagi,
ada yang narsis sambil bawa camera. Cameranya sih keren tapi caranya motret
keliatan banget kalau lagi narsis. Adajuga yang cari berita. Biasanya yang
datang dari siaran TV local jogja, TVRI, jogjaTV atau ADItv. Setahuku sih
mereka itu aja yang aku lihat. Trus ada juga yang datang sekalian mesra
–mesraan. Udah lah, kalau kalian lagi kasmaran ya ga perlu juga kali naik motor
sambil pelukan ditempat yang bahkan jalan aja harus sejengkal demi sejengkal. Sekalipun kalian pasangan suami istri tetap aja aku ga suka. Maaf, risih liatnya.
Yang niatnya ibadah juga ada, sambil cari
takjil sambil ke Masjis. Apa kebalik ya, kemasjid sambil takjil apa takjil
sambil kemasjid? Ah, ya sudahlah yang jelas dia jalan ke masjid. Yang datang
cari diskonan juga ada. Belinya pas lagi kita pada beres2. Yang rempongers juga
ada. Belinya wehhh,,, segamreng. Mungkin dari ujung ke ujung dibelinya. Bisa
juga sih karena banyak titipan. Whatever the reason, the important thing is my selling out. Ehhehe,,,
Berkahnya banyak. Urusan buka
dijamin gratis, pasalnya masjid jogokaryan menyediakan buka seribu piring
setiap hari. Kita juga sempat dapet gratis cendol mr geboy. Mantabbbb,,, belum
selesai berkahnya, takoyaki yang satu bungkusnya sepuluh ribu rupiah. Kita ga
usah ngeluarin kocek. Sering banget abang takoyaki samping jualan kita ngasih
gratisannn. Asyikkk.
Disana ga cuma berkah urusan perut pemirsa.
berkah ilmunya juga dapet. Setiap sore kajian di masjid jogokaryan soundnya
nyampe tempat jualan kita. jadi jualan tetep dapet ilmu. Fiuhhhh,,, serunya bukan main. Harus menyiapkan
lis belanja, pergi ke pasar giwangan buat beli semua kebutuhan lish, meracik,
masak nyiapin alat – alat sampai akhirnya siap buat dipasarkan. Yah,,, belajar
berdagang, belajar berkeringat cari uang sendiri.
Setiap datangnya ramadhan meninggalkan cerita menarik dari tahun ketahun. Tahun ini menjadi buku kenangan tersendiri dan tentu ga akan terlupa. Ucapan termakasih saya haturkan untuk patner terbaik saya selama jualan dikampung ramadhan. teteh Dessy beserta adik kesil kami Enchun. Terimakasih kawan.
Mengumpulkan uang itu tidak semudah membalikan tangan saudara. Kalau diingat sudah berapa banyak ya, uang yang sudah aku habiskan cuma untuk kuliah
aja. Betapa banyaknya yang sudah aku keluarkan yang mungkin hanya untuk hang
out kesana – kesini, beli barang yang belum tentu kebutuhan mendesak, belanja
yang mungkin hanya hasrat keinginan belaka. Memang apa yang salah, toh itu uang
kita, ibu kita juga ga protes to,,,
Hemmm,,, hanya saja kita kadang alpa untuk
menyisihkan sedikit saja untuk berinfak. Kita kadang lupa bahwa disekitar kita
masih banyak yang harus dibantu dan kita diam saja. Kadang kita masih mengeluh
kurang ini itu padahal kita tahu bahwa kita masih sangat beruntung dibanding
mereka yang masih harus menjajakan Koran atau barang plastic bekas di bak bak
sampah hanya untuk sedikit mengganjal perut mereka. Apa kita menyadari hal
itu????
Maaf kan kami ya rabb, jika harta dan
perniagaan yang kami miliki belum sepenuhnya kami serahkan kepada mu. Jika
dunia masih menjadi prioritas yang kami utamakan dari pada Engkau. Ampuni kami,
jika dalam hati ini masih memiliki keangkuhan, kesombangan, rasa berbangga
hati, iri dengan orang lain dan lalai akan Engkau. Duh rabby, ampuni kami jika
mata, tangan, kaki, bibir, telinga belum terpaut kepada Mu.
Bukakanlah pintu maafMu dengan kagungan dan
kuasamu, bersihkan hari kami dari segala penyakit hati yang mungkin masih merada
di hati kami. Sesungguhnya kami tahu engkau maha pemaaf atas segala kesalahan
dan kelalaian kami.
Ramadhan diibaratkan sebagai burning tub untuk penyiapkan kita kepada bulan - bulan berikutnya. Sesungguhnya yang kita lakukan hanyalah untuk menyiapakan diri menuju bulan ramadhan berikutnya.

0 komentar:
Posting Komentar