Memakna Relief Kehidupan #4

PARA PENCARI TUHAN JILID 7

Ramadhan tiba saatnya sinetron para pencari tuhan tayang dilayar kaca. Menghiasi tiap jam tiga pagi dan jam 6 sore. Karena aku ga suka ada iklan jadi aku rajin banget nyetel sinema ini di youtube. Tanpa baffer, tanpa iklan. Prok prok prok,,, merdeka,,, terimakasih pada rina yang rajin banget upload dan langganan setianya yaitu aku.

PPT satu - satunya sinetron yang ga bosen aku tonton. Caranya bercerita. Konflik antar tokoh. Hubungan antar tokoh. Dikemas dengan ringan dan bermakna. Ceritanya mengangkat sisi realita kehidupan. Asrul yang berjuang memperbaiki kehidupannya. Aya yang masih saja cemburu. Pak wijoyo dan bang jack yang berjuang merebutkan hati tante widya, aku kesel kenapa sih pada akhirnya bukan bang jack yang dapet tante widya. Kalila yang masih belum bisa lepas dari melupakan azam, suami aya. Kalila bisa dikatan jadi jomblo paling cantik, pintar dan mapan yang belum dapat tambatan hati pengganti azam. Pak idris, ketua RW yang tencam lengser dengan rekannya sendiri. Tapi toh pak idris masih mendapatkan tahtanya kembali, unggul satu angka dari rekannya setelah pemilihan ketua RT yang baru.  Dan masih banyak lagi. Ini satu kutipan menarik yang sempat aku abadikan jadi rangkaian kalimat. Perhatikan ini…

Ruh ini menghantarku sampai di titik ini

perjalanan panjang tanpa jarak

Lintasan deik tanpa waktu

Pijakan bebas yang tanpa ruang

Melepas gulir kebebasan menjadi kepasrahan

Kepasrahan Rembulan terhadap malam

Bintang - bintang pada penantiannya

Dan kepsarahan manusia pada tuhannya

Aku butuh tidur

sekedar bersandar pada mimpi

dan kembali pada saat- saat terjaga yg terabaikan

Ampuni hamba wahai allah

Malam - malam tetaplah sebagai sebagain naungan kekuasaan Mu

Ijinkan aku tidur didalamnya

Malam - malam tetaplah sebagai sebagian naungan kekuasaan Mu

ijinkan aku tidur didalamnya