Jika kita Menjadi....

Rabu, 19 Juni 2013

Pekerjaan paling menyenangkan menurutku ada dua. Satu menjadi inspirator atau motivator, yang ke dua jadi guru. Mengapa demikian? Apa enaknya jadi inspirator? Apalagi jadi guru? Sebagian kalian pernah berpikiran begitu? Mari kita lihat satu –satu.

Pertama, kita ubah dulu mainstreamnya. Inspirator bukan dilihat sebagai profesi. Menurut KBBI, motifator adalah orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. Itu artinya inspirator berarti orang yang mampu menyalkan bara dalam diri seseorang sebagai sumber penggerak orang untuk bertindak. So, apakah menjadi inspirator harus berdiri diatas mimbar, disaksikan beratus bahakan beribu – ribu orang? Menyampaikan berjuta kalimat motifasi? Kemudian  diawali dengan “Sahabat super” atau “luar biasa”. Tidak kan.


Siapapun diri kamu bisa jadi inspirator. Misalnya saja, menjadi kakak yang dapat jadi contoh buat adik - adiknya, menjadi teman yang bisa duduk bareng untuk memcahkan masalah. Menjadi dokter yang bisa memotivasi pasiennya untuk sembuh dan kembali semangat menjalani hidup, menjadi ustad dan ustadah yang bisa buat muridnya rajin ngaji, menghafal al-quran, dan bisa bantu orang tua. Menjadi polisi, abri atau TNI yang bisa membuat rasa aman bagi rakyat. Kalau yang ini kan emang tugas mereka gan.  Anggota DPR yang santun dan membuat kebijakan pro rakyat. Menjadi presiden yang bisa jadi panutan dan ga mutungan. Bisa juga lho menjadi bloger yang bisa menuliskan banyak hikmah juga termasuk inspirator. Hehehe.

Menjadi guru juga begitu. Tugas utama dan fungsi guru sebagai pengajar, pendidik, pelatih dan mengarahkan bukan saja melekat pada profesi yang diawalai dengan kata guru. Guru pelajaran, guru privat, guru spiritual, guru masak (itu juru), guru sukarnoputra(itu guruh), dan guru – guru yang lain. Jadi setiap kita juga bisa juga melakukan aktifas menjadi guru. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sampaikanlah dariku walau satu ayat(HR Bukhori)

Berarti kita wajib menyampaikan ilmu kepada orang lain. Dan ditugaskan kepada setiap manusia. Tidak hanya guru. Dan kita wajib mencari ilmu dari mulai lahir hingga ajal menjemput.

Kedua, menjadi inspirator dan guru pahalanya banyak lho. Kalau kita lagi bisa membangkitkan bara api orang lain, membuat mereka kembali bahagia dan meringankan pekerjaan orang lain allah akan membalas dengan berbagai keringanan buat kita. kata Allah,

Barangsiapa menolong dengan pertolongan yang baik, adalah baginya satu bagian dari kebaikan itu. Barang siapa menolong dengan pertolongan yang jahat, adalah baginya satu bagian dari kejahataan itu. Dan Allah pemelihara atas tiap-tiap sesuatu”. ( QS An Nisaak 85)

Dan juga

Intanshurullaha yansyurkum, wayutsabit aqdamakum.Hai orangorang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu Q.S Muhammad :7

Dalam ayat tersebut bahwasannya, barang siapa yang menolong agama Allah maka Allah sendiri yang  akan menolong kita. Kalau Allah sendiri yang menolong maka tidak ada yang tidak mungkin segala sesuatu bisa terjadi. Kun fayakun.

Ketiga, menjadi inspirator dan guru meningkatkan perekonomian Indonesia. Menurut ilmu spikologis rangsangan positif ke dalam otak akan memicu timbal balik keseluruh anggota tubuh yang lain. Itu sebabnya banyak orang yang sembuh dengan cara terapi non obat. Karena adanya rangsangan yang dibangun kedalam alam bawah sadar manusia untuk menstimulus organ yang lain untuk sembuh. Pernahkah kamu merasa sangat bahagia, efeknya seharian bisa sangat menyenangkan dan terlampaui dengan sukses. Tanpa kamu sadari, itu berasal dari fill yang dirimu timbulkan. Orang yang berada didekatmu juga akan nyaman.

Menjadi inspirator berarti menjadi stimulus untuk membangkitakan semangat orang lain, seperti yang saya sebutkan diatas. Ketika orang lain memiliki visi dan semangat membara tentu orang tersebut akan menggunakan kemampunannya secara maksimal. Termasuk mensejahterakan dirinya. Kesejahteraan akan mengangkat nya menjadi kesuksesan. So, dengan itu akan bayak mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Keempat, menginspirasi dan menjadi guru tidak harus berbentuk ucapan. Dengan sikap yang adil, kejujuran, menjalankan aturan, dengan senyuman, anggukan dan sapaan. Karena keteladanan adalah cara terbaik untuk mengajarkan ilmu kepada seesorang.

Saya ucapkan terimakasih yang sangat dalam kepada guru –guru dan inspirator yang telah mewarnai hidup saya. Kepada bapak dan ibu guru, kepada dosen- dosen, teman, kakak, adek, terutama bapak dan ibu saya dan kepada setiap orang saya temui dimanapun anda berada, yang telah menginspirasi saya tanpa anda sadari. Inspirator blogger, terimaksih banyak.
  

3 komentar:

Anonim mengatakan...

..yang jelas bersyukur sekali punya ayah seorang guru. ketika udah gak ada, hanya berharap smoga kami dan ilmunya yg diajarkan kpd bisa jadi jariyah untuknya.

*malahcurhat :D

halamannya mbak kiki mengatakan...

iyupzz,,, betul banget. termasuk mb titin. dihalaman sini banyak lho saya mengambil inspirasi dari rumah matahari. :D

Anonim mengatakan...

he?
senang kalau manfaat.
titin suka cara bertutur mb kiki yang sederhana malahan. :D

Posting Komentar