Pekerjaan paling menyenangkan menurutku ada dua. Satu
menjadi inspirator atau motivator, yang ke dua jadi guru. Mengapa demikian? Apa
enaknya jadi inspirator? Apalagi jadi guru? Sebagian kalian pernah berpikiran
begitu? Mari kita lihat satu –satu.
Pertama, kita ubah dulu mainstreamnya. Inspirator bukan
dilihat sebagai profesi. Menurut KBBI, motifator adalah orang (perangsang) yang
menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu;
pendorong; penggerak. Itu artinya inspirator berarti orang yang mampu menyalkan
bara dalam diri seseorang sebagai sumber penggerak orang untuk bertindak. So,
apakah menjadi inspirator harus berdiri diatas mimbar, disaksikan beratus bahakan
beribu – ribu orang? Menyampaikan berjuta kalimat motifasi? Kemudian diawali dengan “Sahabat super” atau “luar
biasa”. Tidak kan.
Siapapun diri kamu bisa jadi inspirator. Misalnya saja, menjadi
kakak yang dapat jadi contoh buat adik - adiknya, menjadi teman yang bisa duduk
bareng untuk memcahkan masalah. Menjadi dokter yang bisa memotivasi pasiennya
untuk sembuh dan kembali semangat menjalani hidup, menjadi ustad dan ustadah
yang bisa buat muridnya rajin ngaji, menghafal al-quran, dan bisa bantu orang
tua. Menjadi polisi, abri atau TNI yang bisa membuat rasa aman bagi rakyat. Kalau
yang ini kan emang tugas mereka gan. Anggota
DPR yang santun dan membuat kebijakan pro rakyat. Menjadi presiden yang bisa
jadi panutan dan ga mutungan. Bisa juga lho menjadi bloger yang bisa menuliskan
banyak hikmah juga termasuk inspirator. Hehehe.
Menjadi guru juga begitu. Tugas utama dan fungsi guru sebagai
pengajar, pendidik, pelatih dan mengarahkan bukan saja melekat pada profesi
yang diawalai dengan kata guru. Guru pelajaran, guru privat, guru spiritual, guru
masak (itu juru), guru sukarnoputra(itu guruh), dan guru – guru yang lain. Jadi
setiap kita juga bisa juga melakukan aktifas menjadi guru. Dari Abdullah bin
Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat”(HR Bukhori)
Berarti kita wajib menyampaikan ilmu kepada orang lain. Dan ditugaskan
kepada setiap manusia. Tidak hanya guru. Dan kita wajib mencari ilmu dari mulai
lahir hingga ajal menjemput.
Kedua, menjadi inspirator dan guru pahalanya banyak lho. Kalau
kita lagi bisa membangkitkan bara api orang lain, membuat mereka kembali
bahagia dan meringankan pekerjaan orang lain allah akan membalas dengan
berbagai keringanan buat kita. kata Allah,
“Barangsiapa menolong dengan pertolongan yang baik, adalah
baginya satu bagian dari kebaikan itu. Barang siapa menolong dengan pertolongan
yang jahat, adalah baginya satu bagian dari kejahataan itu. Dan Allah
pemelihara atas tiap-tiap sesuatu”. ( QS An Nisaak 85)
Dan juga
Intanshurullaha yansyurkum, wayutsabit aqdamakum.“Hai
orang‐orang
yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu” Q.S Muhammad :7
Dalam ayat tersebut bahwasannya, barang siapa yang menolong
agama Allah maka Allah sendiri yang akan
menolong kita. Kalau Allah sendiri yang menolong maka tidak ada yang tidak
mungkin segala sesuatu bisa terjadi. Kun fayakun.
Ketiga, menjadi inspirator dan guru meningkatkan
perekonomian Indonesia. Menurut ilmu spikologis rangsangan positif ke dalam otak
akan memicu timbal balik keseluruh anggota tubuh yang lain. Itu sebabnya banyak
orang yang sembuh dengan cara terapi non obat. Karena adanya rangsangan yang
dibangun kedalam alam bawah sadar manusia untuk menstimulus organ yang lain
untuk sembuh. Pernahkah kamu merasa sangat bahagia, efeknya seharian bisa
sangat menyenangkan dan terlampaui dengan sukses. Tanpa kamu sadari, itu
berasal dari fill yang dirimu timbulkan. Orang yang berada didekatmu juga akan
nyaman.
Menjadi inspirator berarti menjadi stimulus untuk
membangkitakan semangat orang lain, seperti yang saya sebutkan diatas. Ketika
orang lain memiliki visi dan semangat membara tentu orang tersebut akan
menggunakan kemampunannya secara maksimal. Termasuk mensejahterakan dirinya. Kesejahteraan
akan mengangkat nya menjadi kesuksesan. So, dengan itu akan bayak mengentaskan
kemiskinan di Indonesia.
Keempat, menginspirasi dan menjadi guru tidak harus
berbentuk ucapan. Dengan sikap yang adil, kejujuran, menjalankan aturan, dengan
senyuman, anggukan dan sapaan. Karena keteladanan adalah cara terbaik untuk
mengajarkan ilmu kepada seesorang.
Saya ucapkan terimakasih yang sangat dalam kepada guru –guru dan inspirator yang telah mewarnai hidup saya. Kepada bapak dan ibu guru, kepada dosen- dosen, teman, kakak, adek, terutama bapak dan ibu saya dan kepada setiap orang saya temui dimanapun anda berada, yang telah menginspirasi saya tanpa anda sadari. Inspirator blogger, terimaksih banyak.
3 komentar:
..yang jelas bersyukur sekali punya ayah seorang guru. ketika udah gak ada, hanya berharap smoga kami dan ilmunya yg diajarkan kpd bisa jadi jariyah untuknya.
*malahcurhat :D
iyupzz,,, betul banget. termasuk mb titin. dihalaman sini banyak lho saya mengambil inspirasi dari rumah matahari. :D
he?
senang kalau manfaat.
titin suka cara bertutur mb kiki yang sederhana malahan. :D
Posting Komentar