Sebab Selalu

Jumat, 16 Mei 2014

Selalu

Aku selalu senang menciumi bajuku selepas dari jemuran. Wanginya pas, aroma essensialnya tidak membuat sakit dihidung. Beda dengan parfum setrika yang kemarin baru aku beli, baunya seperti aroma bunga yang
saling berebut tempat. Menyengat setiap saraf dihidungku, sedikit menyesakkan. Tapi tidak apa, parfumnya sangat bermanfaat kalau matahari sedang tidak seterik hari lalu, kalau awan sedang mendung, kalau hujan senang sekali menari - menari diangkasa yang buat jemuranku masih lembab - lembab, ga terlalu kering. Bisa aku pakai untuk menyamarkan bau amisnya.

Sebab

Aku coba fikirkan, sebab apa kita bertemu? Apa aku dan kamu saling mencari, sebab apa? Dalam sekenario yang tertulis dalam catatanNya ada aku dan kamu didalamnya. Sebab apa?

0 komentar:

Posting Komentar