Ternyata benar, lintasan pikiran itu semacam lesatan doa yang bahkan kadang kehadirannya tak pernah terpikirkan sebelumnya. Bummm,, melesat begitu jauh, terhenti dalam catatan langit, dirakit dalam sistem yang begitu rumit (padahal hanya "kun" maka jadilah), mungkin juga digiling - giling, terselip - selip dan pada waktu yang tidak pernah disangka, saat dirimu sedang asyik main didunia maya, saat menyapu halaman, saat senyum - senyum membayangkan kau ketemu ***, pokoknya saat tak pernah terduga. Saat itu doamu menjadi sangat dekat dengan pengabulan. Sedang menuju pengabulan yang nyata. Benar -benar dekat. Dan kau berkejap - kerjap, mengaduk - aduk otakmu yang tertindih - tindih kelebatan pikiran yang lain. Ini kan,,,, ini kan,,,, catatan hobi iseng - iseng itu....
Tiba -tiba waktu sudah siang,,,,,, to be continue. Nanti aku ceritakan lagi. ^_^
4 Hari setelah tulisan diatas diterbitkan.
Sombong benar ketika Allah akan mengabulkan setiap doa,
disaat yang sama kita sama sekali jarang meminta. Sang Maha baik tidak lantas
menghakimi kita sebagai peminta – minta ketika mengaduh mengahamparkan sejuta
permohonan doa.
Pernah jaman baru lulus SMA dulu, aku minta dikasih sariawan
demi mensukseskan niat diet (hahaha). Alasannya tentu biar malas makan. Dalam
hitungan hari setelahnya aku benar – benar sariawan. Rasa – rasanya beda dengan
sariawan kebanyakan. Ngilunya cuma sehari, tanpa dibarengi males makan. Hari
berikutnya bahkan aku tak merasakan kalau dalam mulut ada luka yang menganga.
Jadilah berkesimpulan sariawan itu ga sakit. Dietku, entahlah lari kemana.
(hahaha)
Juga ketika berdoa tetap istiqomah mengenakan jilbab dan
dikuatkan untuk tidak berpacaran, tidak berboncengan dengan lawan jenis yang
bukan muhrim, tidak salaman, tidak pakai baju ketat dan tidak – tidak yang
lain. Serius aku tidak sedang mengada – ada. Berattttt benar. Tapi keyakinan akan
pertolongan Allah itu tetap nyata. Waktu itu tidak dibarengi berdoa buat ga
narsis. (Hehehe). Untuk tidak pacaran, ok. Ga ada waktu buat ngurusin status
(disamping kenyataan……. Ya sudahlah). Untuk ga boncengan? Sore –sore, dah ga
ada angkot buat pulang, ga ada yang jemput, ada mas - mas nawari tebengan?
Nebeng, ga, nebeng, ga, nebeng deh…tapi… ga aja lah… tapi….(kalau kamu pake
yang mana??) Pakai jilbab? Gimana kalau jilbabnya yang bermodel seperti
sekarang. Ada yang bilang, yang pakai jilbab syar’i belum tentu wanita sholihah,
tapi wanita sholihah mesti pakai jilbab syar’i. Bermodel tapi syar’i?
Hobi selanjutnya yang aku tulis adalah, jadi penulis hebat
(sebenarnya sampai sekarang doa itu juga masih terpatri rapih). Itu benar,
sungguh aku akan jadi penulis suatu ketika. Semenjak kenal J.K Rowling
keinginan jadi penulis itu muncul. Bayangkan kita menyuguhkan dunia kepada
berpasang – pasang mata. Dan dunia itu adalah kita. Mengagumkan sekali. Alasan
sebenarnya karena amal yang tak akan putus meski kita sudah tiada. Sementara
ini lebih suka dengan cerita fiksi.
Keinginan jadi penulis terus ada, namun akhirnya kuliah
ambil jurusan teknik informatika. Bahkan sekarang jadi semakin menjadi – jadi.
Meski seharusnya seusiaku sekarang sudah ada karya yang berhasil terbukukan,
tidak hanya kumpulan cerpen yang ditulis rame – rame (yang belum tahu, ini disebut ontologi), tak mengapa suatu ketika
pasti ada bukuku yang terbukukan (optimis feeling).
Rasa dekat dengan hobi menulis semakin dekat saja. Ketemu
blognya bang Bernard batubara, m aan mansyur, bunda pipit senja, helvi tiana
rosa, asma nadia, tere liye, joni lis efendi, raditya dika, mbak titintitan, pk
BB, pk DT, Syamsa Hawa, Irawan senda dan blog – blog inspiratif lainnya yang
kesemuanya jadi guru buat saya. Satu hal lagi sebelum kalian bosan lihat curhatan
saya. Saya belajar freelands alias otodidak buat menulis.
Mungkin karena kurang berdoa untuk jadi progrmer handal kali
ya, jadi meski saya kuliah IT saya ga IT - IT banget. Mending milih dating ke acara
bedah buku sastra dari pada ikut workshop joomla programming. Mending nulis
cerita berlembar – lembar semalaman daripada ngoprek code – code analisis. Baca
buku keInformatikaan paling kalau ada tugas doang itupun buku fotocopian di bab
itu aja. Baca buku Ken dan kaskus juga baru – baru ini aja. Itu karena isinya
berbasis biografi, bukan code – code bahasa yang dingertiin computer. Lihat
saja, aku lebih familiar dengan penulis sastra ketimbang mereka yang menulis
code – code itu.
Mungkin nilai dalam
kertas bisa jadi saya lebih bagus dari kalian, tapi ga sebanding dengan
pengalaman. Menyelesaikan tugas TA kali ini juga harus berjuang keras. (mb kiki
ayo berjuanglah…). Aku masih yakin, suatu ketika nanti ilmu IT itu mesti
berguna. Jadi ada semacan resolusi di tahun baru nanti. (lihatlah kawan mbak
kiki memegang api ). Berkali – kali aku minta maaf dengan TIF yang seakan aku anak tirikan.
Kalian belum sakau karena tulisan ini kan. (Hehehe). Aku
menikmati semua ritme yang terlalui. Aku bilang inilah hidup. Ingat Nasihat
dari raihan dalam album 13 demi masa, ingat 5 perkara sebelum 5 perkara.
Allah maha adil. Kita saja yang sering bebal, Dia bahkan
menjawab ‘Ya’ untuk semua doa yang kita panjatkan. Bahkan sebelum doa itu
tertunaikan Dia telah tahu. Tersurat dalam kitab suci-Nya, Dia sangat dekat,
lebih dekat dari urat leher.
1 komentar:
"Aku hanya berpindah dari satu takdir ke takdir-Nya yang lain" Umar ibn Khotob
Posting Komentar