Suatu malam saat membongkar – bongkar file computer. Ada satu
folder yang membuatku senyum – senyum sendiri dan tak terasa setetes embun
jatuh. Ingatanku kembali kebeberapa tahun silam, ke suatu tempat yang penuh
kenangan bersama kalian.
Folder itu menceritakan perjalanan ukhuwah kita. Mulai awal
bertemu, makan rujak bareng, menjalani daurah marhalah 1 dengan alasan macam –
macam, kejebak kakak lah, terpaksa ikut lah, toh akhirnya muara kita ada
disitu. Aksi bareng. Menjelajah ketempat –tempat wisata. Ide –ide mbolang
ketempat nun jauh disana, hingga kenangan Solo waktu itu. Lalu diskusi dengan
segala perdebatan dilingkaran itu. Terlihat jelas satu – satu wajah kalian.
Saat salah satu diantara kita mengalami kefuturan lalu kita
saling menguatkan. Saling mengingatkan ketika kita lupa atau malas menjalankan
amanah yang sedang kita jalankan. Agar tidak terbang patah – patah, begitu
katamu. Dan yang paling aku ingat, karena ukhuwah terlalu indah untuk tidak
diperjuangkan. Kita sempat mengalami futur, lalu saling menguatkan satu sama
lain dan mencoba untuk bangkit kembali. Kita ibarat formasi burung bangau,
kadang kita harus siap berada didepan menjadi beteng pertahanan. Disaat yang
lain kita harus siap dibelakang barisan mengikuti barisan depan, hanya agar
kita tetap berjalan beriringan. Pun ketika kita harus menggenggam lebih erat
dari biasanya ketika ada yang kelelahan agar tidak tertinggal.
Saudaraku yang aku cintai karena Allah,,,
Masih teringat jelas sore itu, ditempat itu, satu – satu kita
menahan sesak yang berat. Saat bros - bros
itu menjadi tanda perpisahan kita. Saat kita baru saja berada di kenyamanan,
saat kita sangat erat. Saat itu kita harus siap dipisahkan. Meski kita tahu
ikatan kita tidak hanya pertemuan fisik. Namun, rasa berat itu masih saja
terasa.
Dan saat Allah menunjukan jalan kita masing – masing. Kita kembali
harus ikhlas, ketika kita tahu salah satu saudara kita menemukan jalannya dan
tidak lagi dalam satu lingkaran. Saat salah satu dari kita harus pamit,
menjalankan amanah ditempat lain, pun saat tiba – tiba sudara kita memenuhi
setengah dari dien. Bahagia senang sekaligus memilukan. Namun, cinta kita masih
tetap erat melekat dalam hati kita.
Mungkin inilah namanya ukhuwah. Cinta kita karena Allah. Kita
dipertemukan karena Allah dan dipisahkan karena Allah.
Tahukah kau kawan, lagu “Senandung Ukhuwah” selalu bisa
mengingatkan kalian. Mungkin lagu ini mewakili rabhitah kita,,,,
Salah satu nikmat yang harus ku syukuri adalah Allah
mempertemukan ku dengan kalian,,,,
Kini, terimakasih kepada saudari –saudariku yang telah hadir
dalam perjalanan melingkarku. Kalian adalah guru yang dikirim Allah untuk
ku,,,, Kalian adalah inspirator yang dikirim Allah untuk ku,,,, Kata fourteens,
“Citaku Sahabat Syurgaku”. ^_^
Tetaplah dalam satu lingkaran,,,,
Tarbiyah memang bukan segalanya. Namun, tarbiyah awal dari
segalanya,,,,,
Saat kerinduan itu hadir, kita bertemu dalam doa – doa rabithah
kita,,,,,
4 komentar:
robithoh kt maksudnye apa ye?
silakan cari di mbah google
hmmmm :(( , merindukan ketika kita bisa bercerita panjang lebar bahkan dalam kali tinggi. berimajinasi tinggi, bermimpi konyol, dan menerawang hal hal yang abu2 :) .
:) semua indah pada masanya
Posting Komentar