Bukankah allah tahu apa yang sedang kita rasakan? Apakah itu
rindu? Apakah itu sedih? Apakah itu sesal? Bukankah allah tahu apa yang sedang
kita pinta? Apakah itu berupa harta? Apakah itu jodoh? Apakah itu kehadiran
anak? Bukankah allah tahu yang sedang terjadi dengan kita saat ini? Bukankah
allah melihat, mengatur, menakar, dan merencanakan yang terbaik untuk kita?
Bukankah kita tahu allah perencana yang terbaik untuk kita? Meski belum tentu
menurut kita yang terbaik? Bukankah kita tahu itu?
Sayangnya kita sering lupa dengan janjiNya. JanjiNya yang
tak pernah keliru dan lupa. Allah senantiasa menolong kita. Kasih sayangNya
seluas langit dan bumi. kita hanya diminta untuk tetap tunduk dan syukur
kepadaNya. Bersabar dalam setiap ujian. Dan berusaha semaksimal mungkin. Yang
sering kita lupa, bahwa dalam ujian juga ada kasih sayangNya. Persoalannya kita
sering terlanjur menanggapi ujian sebagai beban yang berat menimpa kita. Serasa
Allah meninggalkan kita. Tidak sabar dan justru menjauh dariNya. Meratapi ujian
dalam keterpurukan. #begitupun aku
Bahwasannya berat ringannya sebuah persoalan adalah sejauh
mana kita ditolong oleh Allah. Jika allah mau menolong, maka persoalan menjadi
mudah. Hidup kita hanya persoalan ibadah. Tahta, harta, dan segudang harta
dunia itu tidak ada satupun yang dapat menjadi penolong kita diakhirat yang
kekal. Hanya anak yang sholeh, amal jariyah, dan ilmu yang bermanfaat yang
dapat memperpanjang amal kita setelah kita meninggal nanti.
****
Rabbi,,, golongkanlah kami menjadi orang – orang yang ahli
ibadah, alhi bersyukur, ahli sedekah, ahli memberi ilmu yang bermanfaat. Jangan
biarkan dunia menguasai hati kami ya allah. Jangan biarkan kesempitan dunia
menjadikan kami jauh dariMu. Jangan biarkan dunia menyilaukan mata kami. Jaga
harta kami hanya dari harta yang halal, harta yang engkau ridhoi, harta yang
menjadikan kami dekat denganMu.
Rabby,,, kami tahu engkau perencana yang terbaik bagi kami?
meski tidak aku pungkiri masih sering tersebersit dihati kami akan banyaknya
harta. Menangis hanya karena kesempitan harta. Seakan jika kami punya berlimpah
harta hidup menjadi bahagia. Kami belum pandai bersyukur, dibanding dengan
orang lain, kami jauh lebih baik dan lebih nyaman. Rumah yang berlantai
keramik, kendaraan bermotor, orang tua yang penuh kasih sayang, suami yang
sholeh, bertanggung jawab, tidak menyakiti fisik istrinya. Jika dihitung hitung
kasihmu sangat berlimpah. Kami yang belum pandai bersyukur. #akupun begitu
Rabb,,, wahai tuhan penguasa arsy nya. Engkau tahu takaran
iman yang kami punya. Engkau tahu takaran harta yang harus kami punya. Karena
dalam kesempitan harta justru kami lebih dekat dengan Engkau. Tetap
menengadahakan tangan kami seperti yang engkau mau. Doa kami, segera entaskan
kami dari ketersempitan harta saat kami siap menerimanya. Cukupkan segala
keperluan kami ya Allah. Rabb,, engkau tahu yang terbaik untuk kami? Untuk
keluarga kami. Pada saatnya nanti kami memiliki harta yang banyak, tetap
tundukan hati kami dari gemerlapnya dunia. Jadikan harta kami, penyambung kami
lebih dekat dengan syurgaMu.
Rabby,,, tuntun kami disetiap jalan kami. Terangi kami hanya
dengan cahayaMu. Tunjukan kami menuju ridhaMu. Cukupkan bagi kami harta yang
halal. Aamiin aamiin ya rabbal alamin
Dalam doa, sehari sebelum 2016
0 komentar:
Posting Komentar