Allah tahu yang kita Mampu

Kamis, 28 Januari 2016

Bukankah allah tahu apa yang sedang kita rasakan? Apakah itu rindu? Apakah itu sedih? Apakah itu sesal? Bukankah allah tahu apa yang sedang kita pinta? Apakah itu berupa harta? Apakah itu jodoh? Apakah itu kehadiran anak? Bukankah allah tahu yang sedang terjadi dengan kita saat ini? Bukankah allah melihat, mengatur, menakar, dan merencanakan yang terbaik untuk kita? Bukankah kita tahu allah perencana yang terbaik untuk kita? Meski belum tentu menurut kita yang terbaik? Bukankah kita tahu itu?

Sayangnya kita sering lupa dengan janjiNya. JanjiNya yang tak pernah keliru dan lupa. Allah senantiasa menolong kita. Kasih sayangNya seluas langit dan bumi. kita hanya diminta untuk tetap tunduk dan syukur kepadaNya. Bersabar dalam setiap ujian. Dan berusaha semaksimal mungkin. Yang sering kita lupa, bahwa dalam ujian juga ada kasih sayangNya. Persoalannya kita sering terlanjur menanggapi ujian sebagai beban yang berat menimpa kita. Serasa Allah meninggalkan kita. Tidak sabar dan justru menjauh dariNya. Meratapi ujian dalam keterpurukan. #begitupun aku


Bahwasannya berat ringannya sebuah persoalan adalah sejauh mana kita ditolong oleh Allah. Jika allah mau menolong, maka persoalan menjadi mudah. Hidup kita hanya persoalan ibadah. Tahta, harta, dan segudang harta dunia itu tidak ada satupun yang dapat menjadi penolong kita diakhirat yang kekal. Hanya anak yang sholeh, amal jariyah, dan ilmu yang bermanfaat yang dapat memperpanjang amal kita setelah kita meninggal nanti.
****
Rabbi,,, golongkanlah kami menjadi orang – orang yang ahli ibadah, alhi bersyukur, ahli sedekah, ahli memberi ilmu yang bermanfaat. Jangan biarkan dunia menguasai hati kami ya allah. Jangan biarkan kesempitan dunia menjadikan kami jauh dariMu. Jangan biarkan dunia menyilaukan mata kami. Jaga harta kami hanya dari harta yang halal, harta yang engkau ridhoi, harta yang menjadikan kami dekat denganMu.

Rabby,,, kami tahu engkau perencana yang terbaik bagi kami? meski tidak aku pungkiri masih sering tersebersit dihati kami akan banyaknya harta. Menangis hanya karena kesempitan harta. Seakan jika kami punya berlimpah harta hidup menjadi bahagia. Kami belum pandai bersyukur, dibanding dengan orang lain, kami jauh lebih baik dan lebih nyaman. Rumah yang berlantai keramik, kendaraan bermotor, orang tua yang penuh kasih sayang, suami yang sholeh, bertanggung jawab, tidak menyakiti fisik istrinya. Jika dihitung hitung kasihmu sangat berlimpah. Kami yang belum pandai bersyukur. #akupun begitu

Rabb,,, wahai tuhan penguasa arsy nya. Engkau tahu takaran iman yang kami punya. Engkau tahu takaran harta yang harus kami punya. Karena dalam kesempitan harta justru kami lebih dekat dengan Engkau. Tetap menengadahakan tangan kami seperti yang engkau mau. Doa kami, segera entaskan kami dari ketersempitan harta saat kami siap menerimanya. Cukupkan segala keperluan kami ya Allah. Rabb,, engkau tahu yang terbaik untuk kami? Untuk keluarga kami. Pada saatnya nanti kami memiliki harta yang banyak, tetap tundukan hati kami dari gemerlapnya dunia. Jadikan harta kami, penyambung kami lebih dekat dengan syurgaMu.

Rabby,,, tuntun kami disetiap jalan kami. Terangi kami hanya dengan cahayaMu. Tunjukan kami menuju ridhaMu. Cukupkan bagi kami harta yang halal. Aamiin aamiin ya rabbal alamin


Dalam doa,  sehari sebelum 2016

0 komentar:

Posting Komentar