#Karena Perjalanan Adalah Teman

Minggu, 15 Desember 2013
#Karena Perjalanan Adalah Teman
-judul disunting dari titintitan.wp.com -


"Sikitar 6 kilo lagi ketemu terminal belok kiri. Pertigaan pertama kekanan. Tempatnya kira - kira 200 meter dari situ. perhatikan kanan jalan"
"Ok, siap lanjut."

Itu rute perjalanan kita hari ini. Selesai dari tempat acara langsung dilanjut pulang. Seingatku ini adalah trip panjang pake motor lagi setelah sekian lama ga turing. Sedikit harus beradaptasi lagi dengan bau aspal, kaca spion dan helm. Bukan masalah, selesai melewati truk pertama saat itu sudah mengembalikan adrenalin buat memacu motor lebih kenceng lagi.

Kali ini ga ada acara berhenti mampir makan pinggir jalan apalagi foto -foto narsis. Sesuai lah sama patner perjalanan. Ngomong -ngomong patner jalanan, temen saya satu ini jagonya tracking. Jogja Sragen cukup 2 jam kurang sedikit. Bisa kalian bayangkan bukan? Bukan berarti ga seru. Nanti akan aku ceritakan mengapa.

PP empat jam. Jalan yang kita lalui adalah jalanan antar profinsi tanpa naik turun, full aspal dengan satu dua tikungan tajam - sebetulnya ga begitu tajam-. Tak ayal truk, bus, fuso, mobil pribadi bergandeng - gandeng memenuhi badan jalan. Nah, disinilah serunya.

Lama ga pegang motor jauh, dibawa ngebut nyaris rata -rata delapan puluh kilometer per jam seperti memasuki labirin menembus angin dan exciting.... Apa lagi jalanan lengang, rute lurus makin ngebut lagi.

Dalam tract record perjalanan selama ini, tracking kali ini yang bener - bener full ngebut. Melewati dua fuso sekaligus, bus, berjejer -jejer motor bikin wahh. Tentu dengan perhitungan. Dari balik kaca helm selain doa juga siap -siap tarik nafas, tertahan, pasang perhitungan, dan senyum bangga, bener -bener pacu jantung gratis.  Ada semacam rasa bagaimana ya... ga bisa hanya sekedar puas,, puass banget. Dan akhirnya tepat setengat tiga sore kita sampai kota.

"Gimana ki?"
"Keren."

Begitu juga dengan perjalanan kehidupan. Saat bertemu jalan lurus kesempatan bagus, saat itulah kesempatan kita untuk memacu lebih cepat dengan perhitungan, meski sebetulnya bisa saja kita memilih menikmati jalanan sepoy dengan pemandangan mewah ditambah cuaca cerah. Pilihan ada ditanganmu bukan? Mari sediakan adrenalin lebih banyak dari biasanya.

Karena hidup semacam lari maraton yang dijalankan seperti lari 100 meter langkah demi langkah.-Mario Teguh- (redaksi tepatnya sepertinya bukan semacam itu sih :) intinya aja gitu)

4 komentar:

halamannya mbak kiki mengatakan...

karena setiap episode masa memakna perjalanan yang kita lalui, berarti kita berteman dengan perjalanan masa, sedang teman perjalanan adalah teman. itu artinya perjalanan adalah teman. so ga perlu diganti - ganti. Bukankah yg ini lebih baik...

Phinotcious mengatakan...

Ayo memulai perjalanan lagi...
Aku kepengen ngrasain kepantai breng dirimu... nti sxan ngajak maen adek2 ditasky... mau ya? Klo bs minggu ini... sabtu gitu kak...

mr.bolang (bondy magelang) mengatakan...

jika perjalanan adalah teman, bagai dengan berhenti?..

halamannya mbak kiki mengatakan...

aduh pertanyaan mu bikin aku ketawa. Hampir semua yang ada di dunia ini berpasangan. tapi pertanyaan mu.. hahaahha

Posting Komentar