Embun Pagiku

Sabtu, 23 November 2013
Ini pagi ku. Wangi basah rinai malam tadi masih menyisakan embun dikaca balkon, membulir bening diujung daun. Tertunduk syahdu menyatu bersama titah Tuhan. Maka tak layak ketika kita tak berucap syukur, nikmat Tuhan mana yang pantas kau dustakan.

Sang pencipta, yang dari Nya kita diberi kekuatan untuk menjalankan setiap aktifitas. Akal untuk berfikir betapa tak ada ruang kesombongan yang patut kita tampakan dari ilmu yang kita dapat dari ilmuNya.

Dan jika ada ragu dalam dua jalan, maka sujud adalah sifat mulia menjernihkan hati, mencari cercah cahaya, menyapu jalan yang mungkin ranting, daun kering, dan debu yang terserak. Membiarkan Dia mengadili dengan kerajaan adilNya. Karena siapakah yang lebih adil dari hukun pengadilanNya.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

inspiratif,pas dg kondisiku kawan,di persimpangan jalan,slma ini yg d cr solusi,bukan mencari Allah,...
nuwun

halamannya mbak kiki mengatakan...

sami - sami

Posting Komentar