Tetiba saat
pemilihan ketua umum.
Permainan palu,
pemegang kekuasaan ikut bertalu.
Calon penerus
ditampilkan. Bertanya siapa yang akan menduduki kursi nomor satu?
Derap garang
pendukung mulai meradang, memboyong kandidat yang digadang – gadang.
Rentetan data,
fakta dan analisa dibeberkan. Membongkar quality personal, kinerja, tanggungjawab,
hingga independensi diri.
Mekanisme konsolidasi
dijalankan, peserta yang memiliki hak bicara saling memaparkan argumentasi. Atas
nama perbaikan dan jalan perjuangan, katanya.
Konspirasi apa
salahnya, asal hasil tidak hanya berhenti sebagai persuasi retorika belaka. Pengawalan
dan langkah kongrit itu yang terpenting.
Ini bukan
tentang tirani berikunya, bukan ras bukan warna kulit. Namun kami memilih pemimpin patriotic,
berjiwa profetik dan nasionalis negarawan.
Para calon,
tak memiliki calo untuk kemenangan. Apalagi politik tekling saling menjatuhkan.
Ini bukan
masalah apa siapa dan bagaimana. Tapi ini lebih menyiapkan generasi berikutnya.
Harusnya memang
bigini seharusnya?
Bukan begitu
kawan?

5 komentar:
ya memang begitu seharusnya kawan :-)
good job.. ^__^V
@arief : mungkin begitu, mungkin juga tidak...
@health : ^__^
semoga generasi sekarang lebih baik dari generasi terdahulu #aamiin
amin, harapan itu masih ada. man jadda wa jadda
Posting Komentar