hari kesepuluh, Aku dan Dia

Rabu, 01 Agustus 2012
Aku,,
Hey, aku tidak sedang ingin mengganggu waktumu. menyulitkan dengan memaksamu mendangarkan semua ocehan dariku, atau melobimu dengan seabrek alasan agar dirimu ikut denganku, apalagi mempengaruhi ideologi yang nampaknya sedang kamu bangun, kamu berubah. Terserah. Itu pilihan mu sendiri. Tapi kali ini, aku akan membuat pernyataan atas kehadiranmu. Bukan tentang aku dan kamu, namun kehadiranmu.

Merajut isyarat bertanda yang masih kelabu. Tiba-tiba aku seperti ingin menangis, tak juga aku temukan alasan kenapa aku musti menangis, atau kadang senang dan tersipu jadi satu. Kebimbangan yang seharusnya tidak usah aku urus. Aku rela tejebak dalam ribuan air langit, jika bisa meyakinkan ku kalau semua ini nyata, benar-benar nyata. 

kamu benar-benar tidak membantuku. sejauh ini tidak masalah, tapi untuk hari esok, lusa dan seterusnya.. ayolah,,, please. kamu sudah memulainya. Setidaknya kamu bicara. Bukan membiarkan aku berkubang ditikungan seperti ini. Pelarian hujan kita, . Cerita ini, menunggu ujungnya,,,

Dia,,,,
aku sudah mencoba bilang berkali-kali. Aku tahu ini tidak akan mudah,,, kamu, dia masih disitu. ga mungkin tiba-tiba beriringan. aku masih sanggup, duduk dan mendengarmu bercerita.. bahkan aku masih menyimpan kotak bening yang dirimu titipkan sebelum hari itu. Kamu,,, aku tidak akan lantas pergi, sampai aku tahu, kamu tahu ribuan air langit mampu meyakinkan mu kalau kamu, dia dan dia benar-benar nyata.

2 komentar:

Mba' Carine mengatakan...

hheemm,,
belum melewati umur 21 tahun ya mba.. :p

Unknown mengatakan...

Keren mb.,.Kiko aq suka..

Posting Komentar