Hari berganti minggu, pun minggu berlalu menjadi bulan, bulan bulan merayap manahun. Sekarang telah memasuki tahun ke 3 kita saling mengenal. Meski masih banyak belajar saling tahu dan memahami. Marah, seneng , jengkel, cemburu sering ada, timbul tengelam. Fluktuatif. Yang jelas dimata ku kawan, kau tak lagi bisa kami dipanggil “dex”.
Kami mencintaimu bukan karena harta, kecerdasan atau statusmu. Namun, lebih karena ukhwah terlalu indah untuk tidak diperjuangkan. Seperi matahari yang tak pernah lelah menembus cakrawala memancarkan sinar paginya, seperti pagi ini. Seperti lebah yang tak pernah lelah mentaati titah tuhannya. Kami mencintaimu seperti semut menjaga sarangnya. Kawan adakah kau yang terus ada saat salah satu dari kami jatuh? Terjerembab? Kawan akankah kau masih disamping kami bila salah satu dari kami pelan-pelan mundur dari barisan hingga memutuskan untuk pergi saja. Atau memilih berbeda dengan kalian.
Selamat dengan hidup mu yang baru, berpetualang dengan segala mimpi baru. Dan tentunya tugas dan tanggung jawab yang pasti takan lebih ringan dari yang lalu. Dirimu sendirilah bisa membuat kata semangat untuk hidup dan masa depan. Rasanya aku sudah banyak nulisin kata-kata buatmu dan mungkin ga cukup untuk melukiskan semua rasa yang dulu pernah ada dan dirasa.Tapi setidaknya ini bisa mewakili makna yang lama tersirat.
Kita selalu mengingat dirimu yang pernah hadir dalam harapan yang bersahaja.
Kamu sangat berarti
Istimewa dihati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti
Kita tlah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini
[ruang nostalgia...]
[ygy, 11:51]
0 komentar:
Posting Komentar