entah mengapa suara itu membuatku cepat-cepat terbangun. belum, subuh masih sekitar 2 jam lagi. Hari pertama ini memang aku berniat mengambil hatinya. Hati seseorang yang sangat aku kagumi kesajaannya. Yang selalu aku rindu setiap belainnya. Menegurku setiap kali aku keliru. Dan mlm itu, Jelas aku lihat dua pasang sajadah terpasang rapi di ruang sholat.
Alla huakbar... sami allahuliman hamidah, umi mengikuti setiap gerakan sholat abah. Aku memutuskan untuk sholat sendiri saja. setengah jam berlalu. masih aku dengar rokaatnya. padahal aku sudah selesai lama. waktu subuh setengah jam lagi, aku lihat ummi masih dengan sajadahnya. kedua tangannya terangkat berdoa entah apa. aku ingat pesan beliau, nak berdoalah sebanyak yang kamu ingikan ke allah, karena rahmatnya tak akan pernah habis.
ini yang dilakukan ummi disepanjang malamnya. satu-satu butiran mening menganak sungai. Seketika itu aku igin memeluknya, tapi ku tahan. Aku tidak ingin mengganggu kekhusuannya.
Saat itu aku berjanji. Ingin membahagiakan mereka dunia akhirat.
Asholatukhoiruminan naum....
subuh merkumandang,,, aku cepat-cepat ke kamar mandi, membilas sisa isak yag mulai membengkak.

0 komentar:
Posting Komentar