Dunia melihat informatika

Senin, 28 Maret 2011



Dalam sebuah bus menuju kampus UAD III, saya duduk di dekat jendela memandang apotik K24, salon makarizio lalu gedung-gedung pinggir jalan yang terguyur hujan. Rinai itu kini sudah menjadi deras, membilas pohon, aspal, lampu lalu-lintas, dan juga mobil-mobil yang berjalan menembus senja basah ini.
Begitu indah nya puisi hujan hingga membuat saya terbuai , sungguh hanya Sag Khilik pencipta yng terbaik. Di tengah kekaguman itulah tiba-tiba saya terfikirka tentang film yang di sutradarai Martyn Bruke, ya pirates of silicon valey. Film ini menceritakan tentang berdirinya 2 raksasa di bidang IT yaitu Microsoft dan Apple, bagaimana mereka merubah dunia dengan perusahaan yang mereka pimpin, bagaimana mereka memulai usaha mereka dari dasar. Saya jadi terngingat dengan Tecnopreneurship oleh Pak Ardiansyah bagaimana industri kreatif telah menguasai pasar dunia saat ini dan salah satunya adalah bidang teknologi dimana sekarang yang saa geluti.
Berbicara mengenai IT erat kaitannya dengan gelombang bisnis teknologi bersama Informatika tentunya. Bidang ilmu terapan yang tergolong baru ini, namun mampu berkembang dengan sangat cepat menggantikan era gelombang peradaban pertanian, industri dan produksi masal dan customer based. Dimulai dari tahun 1950 yang ditandai dengan adaya aktifitas Digital Age, tahun 1957 adanya DEC kemudian pada 1971 Fairchil dan TE, dan 1970 munculnya Apple oleh Steve Jobs. Teknologi memberikan kemudahan disetiap akses kepentingan menusia, kalau dulu orang harus membayar jasa pos untuk memberi kabar , sekarang hanya dengan menekan tombol , dia sudah bisa berkirim kabar. Bahkan dengan banyaknya muncul jejaring sosial dan jaringan wewbsite orang bisa mencurahkan kondisi yang dialaminya, menawarkan barang dan jasa bahkan melakukan transaksi jual beli. Dari sekedar menggambarkan keadaan hingga teknik bertempur. Begitulah teknologi memberikan ekses yang tak terbatas ruang dan waktu.

Informatika berbicara kepada dunia yang luas menjadi sangat terjagkau. kalau ada yang menyebutkan buku adalah jendela dunia, kalau menurut saya informatika adalah jalan untuk melihat dunia (nah lho apa itu. Ga membingungkan kan pemirsa. ). Selanjutnya, ini saya kutip dari kalimat pak Ardiansyah, bisa jadi menyemangat tidak hanya bagi kita-kita yang berkecimpung di dunia informatika khususnya tapi juga bagi semua yang ingin mengikuti kedalam teknologi ini. Begini kutipnya:
“lalu bagaimana kita bisa ikut berselanacar di gelombang peradaban Teknologi” (creatif thinking)

Orang yang duduk di samping saya sendari tadi asyik memencet tombol keypad Smartphone yang saya tahu itu jenis blacberry sambil tersenyum entah apa yang dibacanya. Saya palingkan pandangan ke luar jalan. Gedung-gedung berjalan itu masih basah. Kaca juga berembun. Dingin. Diemper-emper toko, halte bus, dan ruang-ruang teduh memadat. Orang-orang menghindari guyuran hujan.
Saya begfikir bagaimana membuat payung elektrik yang setiap saat bisa secara otomatis merbunyi ketika akan turun hujan, simple dan mudah dibawa. Atau sepatu anti air untuk pejalan kaki. Nothing impossible in this technological era, alright.


0 komentar:

Posting Komentar