Berdiri di Atas Ombak

Rabu, 16 Maret 2011
Pelajaran 1 (sebagai karyawan)
Pengalaman membuat bapak 4 ini terus semangat dalam karyanya mendidik anak-anak. Tekatnya untuk terus bersekolah meski kondisi perekonomian yang minim. 1983 SPG Negeri Kebumen telah menghantarkan beliau menjadi calon pendidik. Saya menyebut beliau Pakde Yatno, Suyatno lengkapnya.
Menjalani wiata bakti selama 7 bulan sebagai guru di sebuah sekolah dasar daerah pelosok pesisir Cilacap. Untuk mencapai SD tersebut membutuhkan waktu 30 menit menggunakan sepada

keadaan jalan berlumpur saat hujan.
2 tahun sebagai CPNS, sebelum akhirnya menjadi PNS.
1997 - 2005 berpindah mengajar ke SMP PGRI Kedungreja dan SMA Negeri 1 Kedungreja
Melanjutkan pendidikan S1 pada tahun 1997-2003 mengambil program Administrasi disebuah Universitas Terbuka.
Kemudian dengan semangatnya melanjutkan ke S2 program Management pendidikan di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto dari tahun 2005 – 2007.
Kemudian tahun 2007 menerima sertifikasi untuk guru provesional dalam program Pemerintah.
Tahun 2008 mendaftar sebagai pertukaran guru Indonesia Luar negeri yang diadakan Kementrian Pendidikan Nasional dalam program PMPTK.
Dan bulan September 2010 masuk dalam nominasi salah satu pertukaran guru Indonesia Luarnegeri.
Juni 2011 akan berangkat ke Kuala Lumpur menjadi pertukaran guru Indonesia – Kuala Lumpur.
“Bersyukurlah kalian atas segala apa yang kalian sudah dapatkan dan terus ukir prestasi dengan sportif” pesannya sambil tersenyum saat sebelum akhirnya kami menutup telephon.

Pelajaran 2 (sebagai wirausaha)
Semangatnya untuk berjuang mensejahterakan lingkungannya dua ayah ini melakukan suatau gebrakan nyata.

Bermula dari sahabat dekatnya yang berinisiatif untuk memebuat sebuah yayasan pendidikan dinaungi yayasan yang dibuat sendiri. Dari 3 orang prakarsa yaitu Bpk Salmizan sebagai ketua, pak Sigit sekretris dan Bpk setiaman sebagai bendahara, tahu 2002 terbentuklah yayasan titian Robani dengan TKIT Insan Kamil sebagai lembaga pendidikan nya. Guru pengejar awalnya di ambil dari teman-teman mahasiswa yang bisa dikatakan belum memiliki “kerja”.

Awalnya sekitar 15 anak pendaftar pertama. Seiring tahun demi tahun sekitar berjalan 5 tahun TKIT ini menyatakan perkembagan yang bisa dikatakan cepat. Pasalnya dari gedung dengan dua lantai dan membuka kelas play group untuk anak-anak.

Dan sekarang telah membangun cabang TKnya dan membangun koperasi umum dengan nama BMT titian Rabani

0 komentar:

Posting Komentar